Category Archives: haiku

Susumu

Susah memang hidup di negeri ini. Kesulitan bahkan sudah menjadi beban anak-anak usia sekolah dasar. Apalagi dengan komplikasi keberbedaan dari kebanyakan. Warna kulit, bentuk kelopak mata, kebiasaan rumah. Tapi itu tak menghalanginya melakukan kebaikan atau yang dianggap sebagai kebajikan di negeri ini. Juga dalam lingkup sosial kehidupan anak-anak.

Ejek-mengejek atas asal-usul, pekerjaan orang tua, bahkan nama. Kamu tak asing kan dengan itu? Herannya dari dulu masih saja tetap begitu. Tapi baginya itu bukan masalah. Ia tetap ringan tangan membantu siapa saja yang menghadapi masalah. Selalu senyum dan menganggukkan tubuh 15 derajat kepada teman-temannya yang nyinyir, yang bukannya mengucap selamat pagi. Bertambah dalam lagi derajat runduknya ketika bertemu guru-guru di perjalanan menuju kelas.

Ketika jenjang pendidikan semakin tinggi, ejek-ejekan mulai berkurang. Satu dua saja, yang mungkin memang tak biasa saling hormat di rumahnya, masih terus mengejek ia dari namanya. Tetapi kebanyakan anak-anak wanita menaruh hormat setelah pada suatu kali ia menolong seorang anak, adik salah satu murid wanita itu, hampir larut terperosok di sebuah gorong-gorong di hari berhujan deras.

Ia tetap murah senyum, rendah hati, dan berani membela kebenaran bahkan untuk sesama yang bukan sebangsanya. Bahkan di dunia pekerjaan ketika usia membawanya ke sana. Ayahku adalah orang yang banyak mengalami pahit manis perjuangan bersamanya. Kesuksesan yang akhirnya diraih hari-hari ini adalah karena kekaribannya dengan Susumu-san walaupun akhirnya ia harus pulang ke negerinya.

“Ayah tak pernah ragu padanya. Ia adalah orang baik, lurus, dan tulus dalam bersikap”, katanya dalam tatap jauh yang takzim.

“Jangan menilai seseorang dari segala hal yang menjadi kulitnya, Nak. Syukurlah Ayah sudah menyadarinya sedari dulu. Nama Susumu-san memiliki arti dan harapan luhur orang tuanya. Ia bermakna kemajuan, bergerak maju. Terus berjalan dalam niat mulia, tak peduli rintangan apa.”

Kisah yang diceritakan Ayah sepulangnya sore itu dari Akihabara, menjumpai teman lama.

@30haribercerita
#30haribercerita
#30hbc1908
#30hbc19jalan
#30hbc19slr

jentera api

sepuluh malam. tanpa sepi gulita. api di simpai.

jentera bara. membakar asmara. bujang dara.

gula-gula. komidi putar. malam raya.

hangat senja. terbungkus kerlip bintang. dikecup mesra.

riang ria. riuhkan temaram. wajah dan hati.

sepuluh malam. satu sepanjang masa. kenangannya.

impian juli

sepenuh hati. merambati mimpi. kunanti juli

menahan langkah. sebelum fajar ramadhan. meluncur–

suryakencana. mendaki sisimu. sekali lagi

kuntum edelweiss. menjemput cahaya. bunga abadi

kau lalui. di tapak yang sama. mengukir hari

nafasmu nafasku. jejakmu jejakku. dilebur embun

semesta – -. akhirnya bersama. dalam pelukan